PEWARNA INDONESIA DPD JABAR GELAR KONFERDA I DI KOTA BEKASI

REFORMATANEWS.COM, Bekasi - Tepat dihari Sumpah Pemoeda 28 Oktober 2020. Persatuan Wartawan Nasrani (PEWARNA) Indonesia Jawa Barat menggelar Konferda I di Kota Bekasi.

Pewarna Indonesia sebagai organisasi profesi Wartawan terus mengembangkan kepengurusan Daerah (DPD) di seluruh Indonesia. Ini adalah bagian dari amanat Konggres ke 2 PEWARNA Indonesia 2019 yang lalu. 

Pelaksanaan Konferda I Jawa Barat dilaksanakan pada hari Rabu (28/10/2020) bertempat di GBI BICC Lt3 Mega Mall Bekasi Barat yang dihadiri oleh Kasubbid Bela Negara dan Karakter Bangsa Kesbangpol Kota Bekasi Abdul Kadir Djaelani, Kasubag Hubungan Dokumentasi Internal Bagian Humas Setda Kota Bekasi Diah Setiyawati, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bekasi Abdul Manan, Perwakilan MUI Kota Bekasi, Anggota TWUP4 Kota Bekasi Beny Tunggul serta Ketua dan para pengurus Pewarna Indonesia Jabar.

Ketua Penyelenggara Konferda I Jabar , Kefas Hervin Devananda menjelaskan bahwa di Tahun 2020 ini sudah ada 4 DPD yang sudah menyelenggarakan Konferensi Daerah (Konferda). Yaitu DPD DKI Jakarta, DPD Banten, DPD Sulawesi Utara dan DPD Jawa Barat.

Konferda Jabar yang diselenggarakan pada tanggal 28 Oktober 2020 ini mengangkat tema "Merajut Kebhinnekaan : Peran Jurnalis Dalam Membangun Kebersamaan Lintas Agama Dalam Bingkai Pancasila."

Kefas sebagai ketua panitia mengungkapkan bahwa Konferda I Jabar ditengah situasi pandemi tidaklah mudah. Dikarenakan Jawa Barat memilki wilayah yang lebih luas dengan penduduk yang lebih banyak dibanding daerah lainnya. Tapi dengan modal keyakinan bersama tim panitia bahu membahu menghubungi berbagai jaringan rekan-rekan jurnalis di Jawa Barat. 

"Kami panitia modalnya hanya doa dan keyakinan serta langkah nyata dalam mensukseskan Konferda I Jawa Barat" tuturnya. Lebih lanjut dijelaskannya bahwa kerja-kerja panitia dan dukungan rekan-rekan jurnalis di Jawa Barat menghasilkan tahapan persiapan hingga pelaksanaan Konferda I Jabar. 

Rangkaian Konferda dimulai dengan pembukaan, sesi diskusi dan lanjut dengan proses pemilihan dan penetapan Ketua DPD. Para pembicara dalam diskusi menyampaikan kesepahaman tentang bagaimana peran Jurnalis dalam pemberitaan. Bahwa Peran Jurnalis ditengah kehidupan berbangsa dan bernegara mengikuti ketentuan UU Pers dan menjadi sumber informasi terpercaya bagi seluruh masyarakat. 

Sementara itu Kasubbag Hubungan Dokumentasi Internal yang hadir mewakili Humas Pemkot Bekasi pada Konferda Jabar tersebut memberi apresiasi atas penyelenggaraan Konferda I Jabar yang pelaksanaannya dilakukan di Kota Bekasi. 

Dikatakannya peran Jurnalis saat ini sangat penting dalam memberikan informasi yang baik dan benar kepada masyarakat. 

Saya berharap konferda I Jabar ini dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai harapan bersama, tandasnya. (Yas)

Related Posts:

STT AGATHOS MENGUTUS 10 MAHASISWA/I KE PEDALAMAN INTIM

REFORMATANEWS.COM, Jakarta - STT Agathos kembali mengutus 10 orang mahasiswa/i semester VII STT Agathos melalukan KKN di  10 wilayah terpencil Indonesia Timur seperti 
Ke Morotai - Maluku Utara, Halmahera Selatan, Halmahera Barat, Halmahera Timur
, Atambua (NTT), Atapupu (NTT)
, Desa Kapan - NTT
, Desa Eban - NTT. Ini pengutusan angkatan 2020/2021, Agathos berdiri 1995 sekarang ada 25 orang kata Ev. Lorens Manuputty, M.Th.  Pengurus Yayasan STT Agathos pada Reformaranews.com pada Senin (19/10/20).
Acara pengutusan diawali dengan ibadah dan Pelayan Firmannya Pdt. Dr. Karel Tuuk, M. Th. yang juga sebagai Rektor STT Agathos yang beralamat di Jalan Duta Raya Duri Kepa Jakarta Barat.
Ps. Louis Pakaila sebagai Ketua Dewan Penasehat Yayasan STT Agathos menyampaikan kata sambutan, nasehat dan tuntunannya pada mahasiswa dan mahasiswa yang akan bertugas didaerah terpencil untuk memberitakan Firman Tuhan dengan sukacita, tekat kuat sebagai tugas dan tanggung jawab anak anak terang. Louis Pakaila yang juga sebagai Ketum PD Makassar dan Ketum PMKIT meminta gembala muda yang siap dikirim ke Bone Suksel saat ini juga untuk mendaftar ke Rektor STT Agathos agar segera dikirimkan ke Bone Sulsel karena tuain sudah menguning dan jiwa jiwa baru terus bertambah.

Related Posts:

"SIGHTFIRST" 2020 WEBINAR : Mata Sehat, Menghindari Katarak dan Mengenal Lebih Dekat Donor Mata

REFORMATANEWS.COM, Jakarta - Lions Club Jakarta Centennial MH Thamrin bersama empat puluh empat Lions Club lain yang tergabung di distrik 307 A1, pada hari Sabtu, 17 Oktober 2020, melaksanakan kegiatan Webinar Vision Distrik 307 A1 .

Webinar Vision dilaksanakan dalam rangka World Sight Day yang jatuh pada bulan Oktober, didukung oleh Komite First Sight Distict 307 A1 dan Lions Eye Bank.  Ditunjuk sebagai Club-HOST oleh Komite Vision Distrik 307-A1 adalah LCJC MH Thamrin, yang tidak diragukan lagi pengabdiannya karena telah secara rutin melakukan pelayanan Vision dalam bentuk Pemeriksaan Kesehatan Mata gratis dan Operasi Katarak Bersubsidi sejak tahun 2019 yang lalu.

Webinar kali ini berjudul : “Mata Sehat, Menghindari Katarak dan Mengenal Lebih Dekat Donor Kornea” dengan Narasumbernya adalah:

Pertama,  dr. A Elizar Asriyani, Sp.M, M.Kes, menjelaskan mengenai gaya hidup sehat yang menjaga mata agar terhindar Katarak dan sepintas ttg perkembangan metode/teknologi operasi Katarak.

Kedua,  dr. Milzan Murthada, menjelaskan tentang Donor Kornea dan kesalahan asumsi donor kornea di masyarakat umum.

Free Webinar ini dihadiri lebih dari 100 peserta yang sangat antusias mendengarkan bagaimana sesungguhnya merawat mata kita agar tetap sehat. Hal ini menggambarkan besarnya animo masyarakat, baik dikalangan umum non Lions Club maupun Lions Club di seluruh Indonesia.

Dalam Webinar kali ini pokok bahasan utama adalah tentang Penderita Katarak dan Donor Kornea. Bagi penderita katarak yang tidak mampu dan tidak memiliki BPJS, dipersilahkan menghubungi Lions Club terdekat, atau Lions Vision Center yang bertempat di PPMLI Pluit atau menghubungi Lions Club JCMH Thamrin di nomor *08118588 588 (Setiyadi)* dan *0812 8337 7359 (dr. Tasya)*. Teknologi yang digunakan pada operasi Katarak adalah "Fakoemulsifikasi", yang mampu digunakan juga untuk operasi mata anak bayi. Jadi sangat aman dan cepat sembuh. Operasi tanpa jahitan.

Untuk Donor Kornea, ternyata tidak seseram yang dibayangkan. Hanya selaput tanduk tipis pada permukaan kornea yang diambil untuk di donorkan. Tidak akan mengurangi estetika pendonor. Dan itupun akan diambil ketika pendonor sudah tidak memerlukannya lagi.

Pengabdian melalui webinar vision yang berjalan sangat sukses ini ditutup dengan tanya jawab seputar operasi mata katarak dan bagaimana menjadi pendonor kornea mata serta diakhiri dengan foto bersama .

Penyelenggara dan Club-club yang mendukung Webinar Vision :
1. LCJC MH Thamrin
2. LCJ Kharisma
3. LCJ Cendana
4. LCJP The Leaders
5. LCJ Mangga Dua Jaya
6. LCJ Jayakarta
7. LCJ Kencana Kirana
8. LCJ Medika Media
9. LCJC Batavia
10. LCJC Lotus
11. LCJC Flamboyan
12. LCJ Hayam Wuruk
13. LCJP PS3I
14. LCJC Fatahillah
15. LCJP Magnolia
16. LCJ Ayodya
17. LCJ Jaya Pluit Indah
18. LCJ Cosmopolitan
19. LCJ Cosmostellar
20. LCJ Metropolitan
21. LCJP Trojans
22. LCJC Menteng Diversity
23. LCJ Happy Kanaya
24. LCJ Monas
25. LCJ Kelapa Gading Jaya
26. LCJ Kelapa Gading Asri
27. LCJC Euthenia
28. LCJ Kartini
29. LCJ Millenium Sutera
30. LCJ Monas Hang Tuah
31. LCJ SMA2’86
32. LCJ Barat Melati
33. LC Palembang Kota
34. LCJ Paramitra
35. LCJC Monas Kalea
36. LCJ Monas Summit
37. LCJ Kota
38. LCJ Millenium Manunggal
39. LCJ Monas Kalingga
40. LCJ Gading Cemara
41. LCJ Sunter Agung
42. LCJ Barat Marigold
43. LCJC Kalea Andamari
44. LCJ Anjelir
45. LCJ Monas Heritage

"We Serve"

*Setiyadi Sudarmanto*
Ketua Webinar Mata Sehat
World Sight Day 2020

"Maria Zulfa Rantung"
Ketua Komite Sight Preservation, Awareness and Action 2020
Lions Clubs Indonesia
District 307 A1
 
"Bring Kindness to Life"

Related Posts:

Suami Istri Lulus Bersama Dari Lemhanas

REFORMATANEWS.COM, Jakarta – Pepatah mengatakan bahwa di balik pria sukses terdapat wanita yang hebat. Itu benar adanya. Dan bagi suami sukses, terdapat istri yang hebat.

Kesuksesan tidak datang begitu saja, butuh perjuangan yang hebat untuk bisa merengkuh sukses yang hanya bisa digapai orang-orang pekerja keras dan tekun.

Pepatah ini tercermin dari wawancara kami dengan Advokat Elsye Christine Nayoan SH., istri dari Pdt. Jefry Tambayong SH., bercerita panjang kisah suksesnya membangun Garda Mencegah Dan Mengobati (GMDM) dari awal bersama suaminya Jefry Tambayong, Ketua Umum GMDM dan Ketum Forum Kemasyarakatan Anti Narkotika.

Pertemuan bincang santai dengan para wartawan yang tergabung dalam PEWARNA (Persatuan Wartawan Nasrani) berlangsung pada Jum'at (9/10/2020) di kantor JT Law firm kawasan Malaka Jakarta Timur.

Demikian juga dengan Advokat Elsye Christine Nayoan, SH yang  sangat berperan besar dalam menopang sukses suami tercinta. Siapa tidak kenal Pendeta Jefry Tambayong, SH, sosok yang  selama ini akrab dikenal sebagai pegiat anti narkoba. Sudah 13 tahun berkiprah baik sebagai pendiri dan Ketua GMDM.  Namanya sangat dikenal seantero Indonesia.  Tidak hanya itu, Jefry juga memegang jabatan sebagai Ketua Presidium FOKAN dan Ketua Dewan Pembina  Paguyuban RT/RW Se-Indonesia. Jauh sebelumnya, Jefry bersama istri, merintis pelayanan membuka GBI Bersinar di Jakarta Timur.

“Saya dengan Pak Jefry punya visi ke depan, bicara dalam bingkai Indonesia. Sejak semula kami berdua mempunya visi bagaimana berdampak bagi bangsa. Itu dimulai dari hubungan kita dengan Tuhan,”  tutur Elsye Christine   yang mengaku bertemu calon suami saat kuliah di  Institut Theologia dan Keguruan Indonesia (ITKI)  Petamburan.  Dirinya  sendiri sedang kuliah di SMTH yang sama.  Segala sesuatunya memang harus ada visi, ini jadi barometer ke depan. Termasuk pendirian gereja, visinya memenangkan banyak jiwa.

“Sudah 22 tahun mengarungi biduk rumah tangga bersama, kami berdua  memiliki motto dalam mendirikan gereja,  tidak akan pernah tinggal diam, tidak akan menyerah sampai Pondok Kopi (tempat tinggal), Jakarta Timur dan Indonesia dimenangkan Tuhan,” tutur perempuan Minahasa yang baru saja menyelesaikan Pendidikan Lemhanas Angkatan II Virtual dengan lulusan terbaik kedua.

Dalam mewujudkan visi tersebut, kami percaya sudah waktunya Tuhan. Apa pun yang kami lakukan,  sekecil apapun  aktivitas seperti  membuka gereja, JT Law Firm, LBH GMDN, FOKAN dan aktivitas lainnya,  semuanya itu bersumber dari gereja. “Ada peluang melayani  secara nasional, Pak Jefry, Pak Irjen Arman Depari dan saya akhirnya mendirikan GMDN.  Kami bertindak saat itu sesuai dengan visi Tuhan taruh kepada kami,” tutur Christine yang mengaku sangat bersyukur pada Tuhan memiliki suami yang selalu mendukungnya aktif dan maju Bersama, termasuk melanjutkan studi hukum sehingga membuatnya menggeluti dunia advokat.

Visi  itu keberadaan Tuhan. Tuhan  ijinkan kita untuk menjangkau di luar gereja. Kalau bicara gereja ya pasti hanya sebatas GBI  saja. Tapi kalau nasional harus punya sarana lain. Kalau bicara skala  nasional dengan hanya  mengandalkan gereja kecil, mungkin tidak akan dihiraukan karena orang menilai kemampuan sangat terbatas.

Namun sukses bagi kami adalah  bagaimana bermamafaat kepada orang lain. Artinya semakin bermamfaat dan berdampak  kepada orang lain.  Misalnya kami bisa berdampak pembinaan bidang narkoba, keormasan hingga  sekolah hukum. “Saya bersyukur punya suami yang tidak mau sukses sendiri tetapi mengajak istri dan anak-anak untuk maju bersama,” pujinya. Untuk setiap pelayanan yang dilakukan, perempuan berparas ayu ini mengaku pasti banyak tantangan dan kendala, tetapi dengan mengandalkan Tuhan semuanya bisa diatasi.

Kantor hukum Jefry Tambayong (JT) Law Firm yang belum lama dirintis kini sudah diberkati dengan banyak menangani kasus-kasus hukum.  Semua yang kami lakukan ini,  agar sebagai orang tua bisa mewariskan sesuatu kepada anak-anak.  Tentu bukan yang lain tapi lebih ke  nama  baik. Banyak diwariskan bisa menjangkau semua.

“Saya memang banyak berbuat di belakang Pak Jefry, tampil  lebih sebagai konseptor. Motto GMDN Indonesia Bersinar hingga lagu marsnya,  saya sendiri yang menciptakan. Semua dimulai dari keluarga kecil. Dengan adanya visi berani memulai dan berani bertindak. Sebagai anak Tuhan tentu harus melihat dari kacamata Tuhan. Bersama Tuhan kami sanggup menyelesaikan segala perkara,” ungkapnya.

Sekilas informasi, sekarang GMDN sudah ada di 34 propinsi. Bahkan, GMDN bisa diterima dengan baik hingga di pesantren. Uniknya, Jefry sekeluarga, bersama istri dan anak-anak  kompak dan selalu dilibatkan di setiap pelayanan.  Misalnya di GMDN, putranya  Steven terjun sebagai kepala penyuluhan.

“Sudah 13 tahun  GMDM hadir,  kita selalu bikin motivasi. Banyak orang tanya Pak Jefry itu energinya  dari mana saja kok bisa melakukan seabrek-abrek aktvitas pelayanan gereja hingga organisasi?  Saya selalu bilang itu sumbernya dari energi dari Tuhan dan Roh Kudus. Memang anak-anak selalu dilibatkan, seperti  Stenly (putra bungsu)  dipercaya mengurusi bisnis cafe dan koperasi bersinar,”  jelasnya.

Sebab untuk GMDM sendiri selalu kami sampaikan keluarga adalah benteng yang utama. Kami sama sekali tak termotivasi untuk populer. Motivasinya hanya semakin bermanfaat dan semakin berdampak bagi semua orang. Dalam keluarga sudah terbiasa dengan keterbukaan.

“Kami sudah menikah 25 tahun dan sebelumnya pacaran 3 tahun. Pasti sebagai manusia biasa ada potensi untuk jatuh.  Tapi puji Tuhan suami saya benar-benar memprotek diri.  Dia selalu beraktivitas dengan timnya. Kalau ketemu lawan jenis tidak berdua dan dilakukan tempat terbuka. Dengan demikian keluarga tetap harmonis,” sharingnya berbagi.

Suami istri yang selalu kompak ini, belum lama ini sama-sama menyelesaikan Diklat Lemhanas. Meski sudah lulus dari Lemhanas, Christine bersama suami,  mengaku belum  tertarik masuk ke politik praktis. Kami masih fokus menjaga visi GMDN, “Bersatu untuk mewujudkan Indonesia Bersinar (bersih narkoba).  Kita tidak akan pernah berhenti berjuang.

Diakuinya, bahwa diklat Lemhanas yang dikuti berguna untuk pemantapan-pemantapan pemahaman nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme. Nilai-nilai ini  yang ditimba dari Lemhanas. Mengikuti diklat diakuinya berguna untuk mengobarkan semangat  nasionalisme kita, semakin mantap dengan berpegang teguh kepada Pancasila. Apalagi tidak semua berkesempatan mengikutinya.

“Saya sendiri masuk Lemhanas sebagai utusan pendiri GMDN dan  Pak Jefry sebagai utusan dari  FOKAN,” tuturnya.

Ditanya apakah masih ada yang diimpikan yang belum tercapai, wanita yang murah senyum ini mengaku  hingga saat ini tidak ada. Baginya sesuatu biar berjalan mengalir dengan  pimpinan Tuhan. “Kalau ada yang ingin saya lakukan ke depan  pasti Tuhan arahkan.  Saya kira simpel saja. Kita hanya perlu mengandalkan Tuhan dalam melangkah, ” ucapnya.

Menanggapi maraknya intoleransi di Indonesia belakangan ini,  Elsye Christine Nayoan, S.H  mengatakan bahwa di GMDM sendiri menghargai semua pendapat.  Hak untuk berpendapat itu  dijamin. Mereka boleh setuju boleh tidak setuju. Tetapi  yang pasti kita punya satu harapan yang sama yakni melihat Indonesia yang kuat dan maju. Silahkan aspirasi tapi jangan sampai merusak.

“Di GMDN sendiri ini,  puji Tuhan,  kita bisa masuk ke semua lini.  Bahkan GMDN  bisa hadir di Bangkalan, Madura. Sebab isu narkoba kan musuh utama bersama. Karena itu, GMDM sangat diterima dimana-mana, kadang membuat lembaga lain iri dengan penerimaan ini,” ungkapnya.  Bayangkan, seru Christine, kalau sehari  70-80 korban meninggal karena Narkoba maka  setahun bisa  80 ribuan. Kalau generasi muda sekarang jatuh korban Narkoba  lalu siapa yang akan melanjutkan kepemimpinan nanti? Makanya selagi masih bisa dicegah dan diperbaiki  semua harus bekerja sama. Tentu  perlu penegakan hukum yang tegas. Sebagai anak bangsa, kita semua berharap ke depan bangsa ini semakin lebih baik dan jauh dari ancaman narkoba.

Related Posts:

PARKINDO 1945 BANGKIT KEMBALI

REFORMATANEWS.COM, Tangsel - Dra. Alida 
Handau Lampe, M.Si., telah mendapatkan mandat dan Dikukuhkan Ketua Umum Caretaker Partai Kristen Indonesia (PARKINDO 1945) dan akan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa PARKINDO 1945 Pada akhir Tahun 2020. 

Reformatanews melakukan wawancara langsung setelah Alida Handau Lampe Guyer dikukuhkan oleh para pengurus DPP PARKINDO 1945 pada hari Selasa (7/10/2020) di Resto Remaja Kuring Serpong Tangerang Selatan. "Perasaan saya lega sekali setelah melalui beberapa kendala di internal pengurus DPP PARKINDO 1945 akhirnya diputuskan dan disepakati saya diberikan tanggung jawab besar menjadi Ketum Caretaker Parkindo 1945. Tanggung jawab besar ini akan Ibu jalani dengan baik dan ringan hati, dengan bahagia dan sejahtera. Karena salah satu niat ibu adalah ingin berbuat untuk umat Kristiani, salah satuanya partisipasi dalam bidang politik. Salah satu konsen Ibu adalah pendidikan kader politik. Ibu akan bangun suatu wadah dalam bidang pengkaren supaya tidak kembali mengulang hal yang sama seperti yang dialami partai yang lain, kaderisasi tidak jalan tidak tau juntrungannya dari mana tau tau sudah jadi pengurus partai, ujug ujug jadi calon legislatif, ujug ujug calon Bupati, ujug ujug calon Gubernur. Jangan jadi hal hal seperti itu yang megakibatkan negara kita jalan ditempat. Karena pimilihnya itu memilih hanya karena uang. Dari para pemimpin yang terpilih karena uang tidak dapat menghasilkan pemimpin pemimpin yang berkualitas" ungkap Alida yang juga seorang pengusaha tambang dari Kalimantan ini. Alida melanjutkan "Dengan hadirnya Partai yang berlandaskan ke Kristenan ada secercah harapan baru untuk menjadi orang yang mandiri berdiri diatas kaki sendiri ditengah ekonomi sulit di masa pandemi covid-19 ini. Tadi saya singgung masa sulit pada kongres Parkindo ke VII dan Ke VIII dimana Parkindo harus mendukung diktatorship dimasa pemerintahan Soekarno Parkindo harus mau mendukung pemerintahan yang berkuasa jika tidak akan dibubarkan dan ini bertentangan dengan iman Kekristenan" ungkap Alida yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ormas Partisipasi Kristen Indonesia. 
Selanjutnya kata Alida, Bung Karno jatuh orang Kristen panik, bingung karena Orde Baru berkuasa dan karena perubahan politik yang tiba tiba maka orang Kristen mendukung Orde Baru.

Alida berpandangan politik berlandaskan keagamaan masih memumgkinkan berkembang dan mendapatkan dukungan masyarakat seperti Partai Demokratik Kristen di Jerman yang cukup solid dan berkembang saat ini.

Alida mengatakan "Angela Merkel itu favorit saya sejak terpilih menjadi Kanselir Jerman Perempuan pertama kali dan memimpin partai partai besar lainnya. Ciri kekristenan sudah melekat dalam pribadi para pemimpin partai dan anggota partai kristen demokratik disana. Jiwa protestan sudah tertanam hingga sampai saat ini partai ktisten demokratis Jerman masih exis dan sulit" ungkap Alida.

"Dalam waktu singkat ini Ibu akan bentuk Kepengurusan Pusat sampai ke Daerah Daerah(DPD dan DPC). Setelah rampung maka pada bulan November akan diadakakan Kongres Luar Biasa Parkindo 1945 di Bumi Sangkuriang Bandung" Kata Alida Guyer yang cukup dengan para wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PEWARNA). 

Thony Ermando.

Related Posts: