PP PEWARNA INDONESIA, MELAKSANAKAN PELANTIKAN PENGURUS PD JATIM


JOMBANG - Bertempat di aula Gereja Kristen Jawa Wetan dusun Mojowarno kota Jombang, Pengurus Pusat (PP) Pewarna Indonesia hari ini melantik Pengurus Daerah (PD) Jawa timur. 

Tepat pukul 13.00 wib, Kamis 31 maret 2022 pelantikan PD Jawa Timur dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan pembacaan Surat Keputusan (SK) oleh Sekretaris Jendral PP PEWARNA, Ronald.
Pelantikan PD pewarna Indonesia Jawa Timur dipimpin langsung oleh ketua umum PP Pdt.Yusuf Mujiono. 
Adapun tersusun kepengurusan sebagai berikut ; ketua PD Jawa timur yaitu ; Meilamsen Simamora, sekretaris ; Halomoan Mangasi Siadari dan bendaharanya dipercayakan ; Gedein Soerja Ardi.

Undangan yang hadir dalam pelantikan adalah dari Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) wilayah Jawa Timur, Anwar dan beliau juga mewakili Bupati Jombang Hj.Mudjidah Wahab yang berhalangan hadir siang ini, dikarenakan jadwal agenda yang bersamaan ditempat lain.
Pelantikan berjalan dengan lancar, dan kiranya pewarna Indonesia di PD Jawa Timur semakin mewarnai tugas-tugas jurnalis didaerahnya.

Jurnalis Christy.

Related Posts:

BUPATI JEPARA MERESMIKAN MAKAM TUNGGAL WULUNG DALAM ACARA NAPAK TILAS PEWARNA INDONESIA

REFORMATANEWS.COM, JEPARA - Perjalanan pertama Napak Tilas Pewarna Indonesia dimulai pada Peresmian Makam Tunggul Wulung, Jepara, Selasa (29/3/2022). Acara yang dimulai pukul 08:30 pagi ini turut juga dihadiri oleh masyarakat Bondo. Sesuai dengan tema yang diusung Pewarna (Persatuan Wartawan Nasrani) Indonesia yaitu ‘Merevitalisasi Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa dan Menyongsong Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh” ini, peresmian makam Tunggul Wulung bertujuan untuk mengingat kembali sejarah yang dilakukan oleh Tunggul Wulung dalam hal beragama.    
Bupati Jepara, Dian Kristiandi, S.Sos ikut hadir dalam penandatanganan prasasti, peresmian hingga tabur bunga bersama Djajang selaku ketua panitia Napak Tillas, Yusuf Mujiono selaku Ketua Umum (Ketum) Pewarna Indonesia, Antonius Nathan selaku pengarah dan Pdt. Edi Cahyono selaku Sekretaris Umum (Sekum) Sinode Gereja Injili di Tanah Jawa (GITJ).
“Kami berterima kasih kepada tim Pewarna yang hari ini melakukan suatu proses Napak Tilas mengenang jasa-jasa beliau dari sisi kepahlawanan. Semoga dengan dibangunnya atau direnovasinya kembali makam ini akan lebih bisa dikenal oleh generasi-generasi yang akan datang bahwa makam Tunggul Wulung ini atau sosok Tunggul Wulung itu menjadi salah satu pejuang di negara kita”, ucap Dian Kristiandi bupati yang dilantik secara resmi pada 2 Juni 2020.
Lebih lanjut, Dian menjelaskan mengapa literasi mengenai Tunggu Wulung disamarkan bahkan tidak dituliskan. Menurut Dian, karena hal ini merupakan salah satu upaya perjuangan mereka saat itu untuk mempertahankan dan mewujudkan kemerdekaan demi keutuhan NKRI.
“Dari sisi ini, meski kita harus sadari bahwa sekarang, meski harus kita pahamkan kepada generasi-generasi pemuda kita. Literasi merupakan bagian yang penting agar supaya tidak ada lagi perbedaan yang mendalam’, ujar Dian
Dian berpendapat juga, Kyai Tunggul Wulung kalo dilihat dari perspektif religi beliau merupakan milik saudara-saudara Nasrani sedangkan jika dalam perspektif kepahlawanan maka beliau adalah milik bangsa Indonesia. 
Dengan hal inilah, Dian sangat menyambut baik Napak Tilas merupakan suatu kegiatan untuk mempelajari dan mengetahui warisan budaya Indonesia sehingga bisa terus melestarikan dan menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. “Bung Karno juga pernah mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati para pahlawannya”, tegas Dian              
Di depan masyarakat Bondo, Dian bangga bahwa Jepara merupakan daerah yang sangat luar biasa dalam menghargai keberagaman maka tidak heran dalam satu dusun terdapat lima agama besar di Indonesia dan kepercayaan lain masyarakat yang berkumpul menjadi satu dan tidak ada persoalan.
“Inilah patut kita syukuri bahwa keberagaman ini merupakan sebuah keindahan”, ucap Dian

 

Related Posts:

MENUJU NTRJ, ROMO KEFAS : "NAPAKTILAS RASUL JAWA ADALAH KONTRIBUSI NYATA PEWARNA MENJAGA KERAGAMAN DI BANGSA INI "



REFORMATANEWS.COM, Kota Bogor - Pewarna Indonesia dalam beberapa waktu kedepan tepatnya pada tanggal 28 Maret 2022 sampai dengan 06 April 2022 akan melaksanakan perhelatan Besar "Napak Tilas Rasul Jawa", hal ini membuat ketua Pewarna Indonesia Propinsi Jawa Barat Kefas Hervin Devananda, S.H., S.Th.,M.Pd.K pun angkat bicara.

Menurut Pria yang biasa di sapa Romo Kefas Ini mengatakan bahwa "Napak tilas Rasul Jawa"  adalah bagian dari program Pewarna Indonesia dalam menjaga ke Bhinnekaan di Bangsa ini, dan juga menggali sejarah bagaimana perjalanan dari Bapak - bapak Gereja dalam pelayanannya ketika beririsan dalam ke arif an budaya lokal Nusantara atau mengetahui lebih banyak apa yang bisa di sebut dengan "Kristen Nusantara".

Menurutnya kepada awak media bahwa kegiatan ini adalah pintu masuk agar membuat kita lebih paham lagi tentang ke Kristenan Nusantara oleh karena itu setelah kegiatan ini harapan saya kedepannya di buat diskusi - diskusi atau saresehan atau mungkin WorkShop atau apapun bentuknya nanti agar lebih banyak narasi yang menceritakan tentang jejak ke kristen an Nusantara dan juga tim kecil yang di bentuk oleh DPP Pewarna Indonesia yang akan membuat buku yang berdasarkan fakta sejarah tentang jejak Kristen Nusantara di Indonesia.
Saya sangat mengapreasiasi apa yang sudah di kerjakan oleh DPP Pewarna Indonesia dan Panitia Pelaksana yang sudah bekerja keras agar kegiatan ini bisa terwujud, oleh karena itu sebagai ketua PD Jawa Barat untuk seluruh anggota Pewarna Indonesia bisa mendukung kegiatan ini dalam bentuk ikut serta pada tanggal 28 Maret sampai dengan 06 April 2022 nanti, mari kita doakan dan dukung bersama - sama agar acara ini bisa berjalan dengan baik dari awal sampai akhir acara nanti, karena kegiatan ini adalah Kontribusi nyata Pewarna Indonesia dalam Menjaga Keragaman di Indonesia dan merawat ke Bhinneka an, Tutupnya (red)

Related Posts:

PDKB Bangkit Siap Maju Menjadi Peserta Pemilu 2024

Status badan hukum sebagai partai politik dengan surat keputusan Menteri Hukum dan HAM, Partai Damai Kasih Bangsa (PDKB) sudah sah, dengan lolosnya secara administrasi partai politik PDKB satu-satunya partai nuansa Kristen nasionalis yang siap menjadi peserta pemilu 2024, setidaknya hingga berita ini diturunkan. 

Dalam rangka mensyukuri pencapaain lolos administrasi Kemenkuham tersebut seluruh jajaran DPP serta  pendukung partai yang lahir era reformasi besutan dari Gregorius Seto Hariyanto ini menggelar acara Ibadah Syukur dan Pengutusan Kristiani, 19 Maret 2022  di Hotel Teras Kita, di bilangan Cawang, Jakarta. 

Dalam gelar jumpa pers yang dipandu Tigor Tampubolon, Mariaman, dan Mangasi Sihombing  ini, melihat kepada anggaran dasar dan visi serta misinya, PDKB merupakan partai nasionalis beraliran kristiani seperti terlukis dalam  hymne berjudul PDKB DIPANGGIL TANAH AIR untuk menegakkan kebenaran, keadilan dan meninggikan Panji Tuhan.

Dalam sambutan dan pengarahannya pada acara pengutusan ini, Ketua Umum PDKB, Ir. Apri Hananto Sukandar M.Div, M.Pd memacu semua jajaran partai untuk bekerja keras, cepat dan tepat, mengingat sempitnya waktu untuk pendaftaran di KPU. Tadinya PDKB berharap Surat Keputusan Kementerian Hukum dan HAM bisa diperoleh lebih awal sesuai permohonan yang diajukan. 
Namun demikian Ketum Ir. Apri tetap optimis PDKB akan lolos ke putaran Pemilu 2024 mengingat organisasi PDKB sudah menjangkau seluruh propinsi dan sebagian besar kabupaten/Kota dan kecamatan. Lebih lanjut Apri menegaskan bahwa 75 persen persiapan untuk menjadi Partai Politik Peserta Pemilu sudah dirampungkan. 

Bicara Ketum, Ir. Apri bukanlah baru dalam perpolitikan nasional, mengingat pernah malang melintang menjadi ketua fraksi PDS di DPR RI beberapa tahun silam. Bersama Pdt. Dr. Ruyandi Hutasoit memimpin PDS pada masa itu dalam kapasitas masing-masing sebagai Sekretaris Jenderal dan Ketua Umum.

Mengantisipasi keluarnya surat keputusan Kementerian Hukum dan HAM tersebut di atas, pihak sekretariat PDKB telah jauh sebelumnya berkenalan dan menjalin hubungan baik dengan pihak KPU terutama untuk memperoleh informasi berkaitan dengan pendaftaran partai peserta Pemilu 2024, termasuk rincian teknis yang perlu dipersiapkan setiap parpol yang ingin berlaga dalam Pemilu 2024.

Acara Syukuran PDKB ini dirangkai dengan acara konfrensi pers yang dilakukan oleh Ketum Apri Hananto Sukandar dan juga dihadiri oleh tokoh-tokoh partai seperti  Ketua Mahkamah Partai Gregorius Seto Harianto, dan anghota Dewan Penasihat, Prof.Dr.Gimbal Doloksaribu mewakili Ketua Dewan Penasihat Jerry Rudolf H. Sirait yang berhalangan hadir.  

Gregorius Seto yang merupakan pendiri dan sosok sentral di PDKB yang sekaligus pejuang reformasi era di mana setelah Orde Baru tumbang di kesempatan itu mengatakan bahwa dirinya sudah merasa tua, sudah 73 tahun, sebagai pendiri PDKB beliau menyerahkan perjalanan PDKB kepada generasi yang lebih muda, dengan Pak Apri sebagai Ketua Umumnya saat ini, imbuhnya di depan para wartawan.

Patut dicatat, dalam kegiatan yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan covid 19, tokoh-tokoh kristiani banyak hadir, antara lain pemimpin MUKI, Vox Point Indonesia, PUKI, PEWARNA, Majalah Gaharu, Majalah Narwastu. Bahkan juga Ketua PERGUBI.

Berkaitan dengan watak PDKB sebagai partai politik nasionalis dan beraliran kristiani, Mangasi Sihombing, salah seorang Ketua di jajaran Dewan Pengurus Pusat (DPP) merujuk kepada keyakinan PDKB untuk meraih kemenangan dalam Pemilu yang akan datang  dengan tekad mewujudkan panggilannya menegakkan kebenaran dan mengangkat Panji Tuhan dalam menata dan menjalankan karya politiknya ke depan. 

Wakil Sekretaris Jenderal, Tigor Tampubolon, menjelaskan acara syukuran PDKB  dalam rangka penganugerahan status badan hukum oleh Menteri Hukum dan HAM dalam keputusannya yang ditetapkan pada tanggal 18 Februari 2022. 

Acara ini juga mencakup kebaktian dan pengutusan PDKB ke dalam kancah perpolitikan nasional. Kedua kegiatan rohani ini dipimpin oleh bapak Brigjen (Pur) Pdt. Harsanto Adi, M.M. M.Th Ketua Umum Asosisi Pendeta Indoensia (API), dan  Pdt. Dr. Royke Bovy Rori M.Th Ketua Umum PGLII DKI Jakarta. Doa pungutusan dpandu oleh Pendeta Separd Suphit, mantan ketua PGI DKI Jakarta.

“Agar PDKB yang memiliki visi kasih yaitu KASIH demi bangsa ini agar semakin dikenal masyarakat luas akan selalu bermitra dengan media-media”, tandas pria yang konsen untuk hadirnya satu wadah politik bagi anak-anak muda yang berlatar belakang Kristiani yang nasionalis.

Saat ini imbuh Tigor belum ada wadah untuk menyalurkan aspirasi politik bagi kader-kader Kristen yang akan berkiprah pelayanan di bidang politik, padahal banyak dari anak-anak muda kita seperti GMKI, GAMKI, PMKRI dan juga organisasi-organisasi lainya yang kehilangan wadah tersebut. 

Makanya dengan hadirnya PDKB ini menjadi solusi tempat bagi mereka yang terpanggil dibidang politik, lanjut Tigor, Misi PDKB adalah membangun ke-Indonesia-an berdasarkan KASIH dengan memajukan hak-hak azasi manusia, menegakkan demokrasi, memperjuangkan supremasi hukum yang beradab dan memperjuangkan kelestarian lingkungan hidup, tepat bagi anak-anak muda yang terpanggil di ranah politik.

Ketua panitia Acara Syukuran dan Konfrensi Pers ini Denny Barends menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada para personil media elektronik, media tulis dan media sosial yang memberikan perhatian dan peliputan penuh atas kegiatan ini.

Dengan mantap, ketua Badan Pemenangan Pemilu PDKB, Mariaman Purba, mengatakan bahwa PDKB akan menjadi partai politik peserta pemilu 2024. Semua ininakan terwujud berkat kerinduan dan kerja keras seluruh pengurus mulai dari pusat hingga ke daerah dan juga berkat doa restu dari seluruh rakyat Indonesia.

Related Posts:

Ketua Umum PBNU, Gus Yahya Bertemu PP Pewarna Indonesia:NU Sudah terbukti Komitmennya dalam Menjaga Budaya Bangsa

REFORMATANEWS.COM, Jakarta - NU Sudah terbukti Komitmennya dalam Menjaga Budaya Bangsa 
Kebhinekaan atau keberagaman bagi bangsa tercinta adalah hal yang tak bisa dihindarkan, karena keberagaman adalah anugerah bagi bangsa ini sebagai taman sari yang indah ketika harmoni itu tetap terjaga dan terawat. Tentu saja untuk menjadikan Indonesia tetap berbhineka, dibutuhkan semua pihak bersama-sama menjaga dan menghidupin dalam setiap gerak langkahnya. 
Dalam rangka itulah, Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PEWARNA) Kamis 17/3/22 berkunjung keKetua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai sebuah lembaga keagamaan bersama Muhamadiyah yang sudah terbukti konsen dalam menjaga dan merawat kebhinekaan bangsa.
Saat ditemui langsung, K.H. Yahya Cholil Staquf dikenal juga dengan sapaan Gus Yahya, Ketua Umum PBNU oleh PEWARNA Indonesia yang diwakili Yusuf Mujiono Ketua Umum, Ashiong Muthe ketua Litbang dan Anna Kezia Departemen Rohani berkesempatan bincang santai penuh keakraban siang itu. 
K.H. Yahya Cholil Staquf dikenal juga dengan sapaan Gus Yahya, pria kelahiran Rembang Jawa Tengah, sebelumnya di PB NU menjabat Katib Aam PBNU ini, mengatakan bahwa selama ini sudah menjalin kebersamaan dengan lembaga Kristen dunia, yaitu World Evangelical Alliance atau Aliansi Injili Dunia sebuah lembaga Evangelical/Injili internasional. Malah sudah mengarah untuk kerjasama, namun menurut Gus Yahya, justru masih kesulitan untuk menemukan lembaga atau gereja mana yang paling tepat di Indonesia yang berbasis Evangelical digandeng sebagai kolaborator. 
Dalam pertemuan yang berlangsung hampir satu jam itu, Gus Yahya banyak juga mencari informasi tentang keberadaan lembaga, kekristenan baik aras, ormas dan sinode itu sendiri. 
Kemudian dalam kontek beragama yang mengakar pada entitas budaya, Gus Yahya lugas bahwa Nahdlatul Ulama (NU) saat ini sudah membuktikan bagaimana agama itu menyatu dengan budaya lokalnya, misalnya NU Aceh, Jawa dan di berbagai daerah selalu mengakar pada budaya yang ada. 
Terkait dengan adanya paham baru yang cenderung radikal, Gus Yahya tak merasa terancam dengan adanya aliran baru tersebut, karena lanjut Gus Yahya NU sudah sangat kuat dalam entitas keagamaan yang selalu mengakar pada budaya.
Sementara Yusuf Mujiono, terkait dengan informasi lembaga Evangelical/Injili yang ada di Indonesia siap untuk memfasilitasi atau mempertemukan dengan lembaga tersebut yang ada di Indonesia. Di sisi lain, karena semangatnya yang sama, Ashiong selaku Ketua Litbang Pewarna berharap bisa bergandeng tangan PBNU dan Pewarna berkolaborasi untuk berkontribusi nyata dalam hal merawat harmoni keberagaman bangsa.
“Saya berharap Gus Yahya bisa hadir dalam perjumpaan perjumpaan lintas agama yang selama ini selalu dibuat gerakan Pewarna, kalaupun ada kesibukan beliau bisa mengutus dari PBNU untuk bisa hadir dalam arak-arakan kebersamaan tersebut”, harap Yusuf yang disambut positif oleh Gus Yahya. 

Selain bersilaturahmi, agenda ini dilaksanakan sekaligus mensosialisasikan program Pewarna yang akan diadakan akhir bulan Maret ini dengan Napak tilas Rasul Jawa sekaligus berkunjung ke tempat-tempat Ibadah seperti Masjid Raya Demak, Pesantren Tebu Ireng Jombang dan Kraton Yogyakarta. Langkah tersebut dilakukan PEWARNA sebagai bentuk pameran toleransi yang harus terus dilakukan agar Indonesia tetap rukun dan damai.

Related Posts:

Hilary Brigita Lasut Memberikan Apresiasi Langkah PEWARNA yang Berani Memberikan Penghargaan kepada figure Politisi

Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PEWARNA) memberikan  apresiasi kepada figure muda Nasrani (Kristiani)  kepada anggiota DPR RI termuda Hilarry Brigita Lasut anggota DPR RI Komisi I dari Fraksi Nasdem di Gedung Nusantara I, Senayan Jakarta 15/3/22. 
Apresiasi ini terang Yusuf Mujiono Ketua Umum PEWARNA harusnya diberikan tahun 2021 di Denpasar Bali, namun karena kesibukan beliau maka penyerahan plakat dan piagam baru bisa dilaksanakan hari ini, ungkapnya. 
Dikesempatan tersebut Hilaary yang juga tercatat sebagai anggota DPR RI termuda periode 2019-2024 di mana saat dilantik baru usia 23 tahun, dia memaparkan perannya selama ini sebagai wakil rakyat, dimana tanpa melihat harus dihargai atau tidak yang penting bagaimana tetap memperhatikan dan memperjuangkan kepentingan rakyat. 
Artinya ketika apa yang dilakukan dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat kemudian diberikan apresiasi tentu ini sangat membaggakan. Pertama terkait penghargaan atau apresiasi yang diberikan oleh lembaga yang bernuansa Nasrani atau keagamaan ini,  menurutnya sangat sedikit ada lembaga Kristiani atau keagamaan yang memberikan apresiasi terutama sebagai tokoh politik, namun ternyata PEWARNA sebagai lembaga Pers Nasrani sudah melakukannya.
“Saya senang sekali dan ini baru pertama kali mendapatkan apresiasi atau penghargaan dari lembaga berwarna keagamaan, tentu ini menjadi tanggung jawab ke depan agar lebih lagi dalam membenatu masyarakat “, tukasnya serius. 
Lebih lanjut Hilarry menyampaikan dukungannya kepada PEWARNA dan siap bekerjasama dan membantu apa yang menjadi program PERWANA ke depan, termasuk ketika PEWARNA akan menggelar Napak tilas Rasul Jawa sebagai langkah Pewarna untuk mengangkat kembali  dengan membangun literasi tentang kisah-kisah penginjil di tanah Jawa, sekaligus upaya menepis pandangan masyarakat selama ini bahwa Kristen itu indetik dengan penjajah, sementara penginjil tanah Jawa dilakukan oleh orang Jawa itu sendiri. 
“Saya siap mendukung sekalipun secara materi maupun power belum sekuat dengan para senior yang ada diatas, belum lagi selama ini gaji dan tunjangan yang saya dapatkan dikembalikan sepenuhnya untuk program kesejahteraan masyarakat’, ujarnya  tersenyum simpul.  
Namun apapun itu sebagai sesama anak bangsa Hilarry berjanji akan saling membantu agar apa yang dikerjakan berdampak bagi kemajuan umat bangsa dan Negara tercinta. 
Sebagai figure muda Hilary yang dilantik untuk periode kenggotaan 2019-2024. Di mana prosesi pelantikan digelar di Ruang Rapat Paripurna I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Perempuan berusia 23 tahun ini untuk pertama kalinya akan menjadi wakil rakyat dari daerah pemilihan Sulawesi Utara. 
Ia berhasil meraih sebanyak 70.345 suara pada Pemilu 2019.  DPR yang Usianya 23 Tahun Meski tergolong muda, perempuan kelahiran Manado 22 Mei 1996 ini rupanya tidak terlalu asing dengan dunia politik. Sebab, Hillary merupakan putri dari Bupati Kepulauan Talaud terpilih periode 2019-2024, Elly Engelbert Lasut. Ayah Hillary juga pernah menjabat Bupati Kepulauan Talaud selama dua periode, 2004-2009 dan 2009-2012. Ibu Hillary, Telly Tjanggulung, merupakan Bupati Minahasa Tenggara masa jabatan 2008-2013. 
Terinspirasi dari kedua orang tuanya, Hillary aktif dalam berbagai organisasi sejak masa sekolah. Saat SMA, Hillary pernah menjabat sebagai ketua OSIS. Setelah lulus SMA, Hillary memutuskan untuk mengambil studi S1 Fakultas Hukum di Universitas Pelita Harapan (UPH). Kemudian, ia melanjutkan studi S2 di Washington University..

Related Posts:

Kebangkitan Kesadaran dan Pemahaman Spiritual Yang Sedang Berproses Akan Segera Muncul Dari Timur Bersama Wali-wali Spiritual

REFORMATANEWS.COM, Jakarta - Diskusi Lintas Agama di Masjid Istiqlal Jakarta Tentang Nilai-nilai Spiritual Kebangsaan Nusantara, berlangsung lancar, meski jadual pelaksanaannya terpaksa diajukan pada pukul 13.00 sampai hingga berakhir pada pukul 16.00, karena Imam Besar Masjid Istqlal Jakarta Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar pada saat yang bersamaan diminta menghadiri acara penting yang diselenggarakan pemerintah. Meski begitu, Imam Besar Masjid Istiqlal tetap berkenan kembali untuk melanjutkan acara diskusi setelah memenuhi undangan pemerintah tersebut.
Sikap yang sangat positif itu diapresiasi dengan baik oleh para peserta baik yang berada langsung di Aula Masjid Istiqlal Jakarta maupun yang mengikutinya secara online m elalui zoom meeting. Sikap yang sangat simpatik dari Imam Besar Mesjid Istiqlal Jakarta ini diterima sebagai bentuk dukungan yang sangat membahagiakan tentang topik gerakan kebangkitan kesadaran dan pemahaman spiritual bagi warga bangsa Nusantara – yang telah bersepakat membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia – guna memperbaiki tatanan berbangsa dan bernegara di negeri ini. Demikian ungkap Bunda Wati Imhar Burhanudin yang hadir besama anggota Aspirasi Emak-emak yang berada dibawah binaannya.
Pelaksanaan acara diskusi langsung dilaksanakan seusai sholat Jum’at, 11 Maret 2022 tepat pukul 13.00, hingga berakhir pada pukul 16.00, di Aula Masjid Agung Istiqlal Jakarta, yang dihadiri tidak kurang dari 75 orang peserta yang beragam mulai dari beragam tokoh agama yang ada di Indonesia. Sedangkan peserta aktif melalui zoom metting, juga diinformasikan cukup melimpah dari berbagai daerah dan pelosok tanah air.

Sambutan singkat dari Ketua Penyelenggara yang juga Ketua Pewarna Indonesia (Persatuan wartawan Nasrani Indonesia), Yusuf Mujiono sekaligus menghantar acara diskusi dengan nara sumber dan paparan pandangan tentang Spiritual Kebangsaan Nusantara dengan pengatar singkat oleh Ketua Pengarah, Eko Sriyanto Galgendu yang dipandu Thomas Gunawan, selaku Moderator, tampil diantaranya Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Eko Sriyanto Galgendu, Ketua Forum Lintas Agama dan GMRI, Kardinal Prof. Ignatius Suhayo karena sedang menerima Kedutaan Besar Jerman hingga diwakili oleh Romo Antonius Suyadi. Menyusul kemudian Banthe Dammasubbho Mahathera, Ida Rsi Wisesanatha, tokoh masyarakat adat dan sesepuh Spiritual Hindu Bali, di Bali.
Dari pihak penanggap, Yohanes H. Budhisejati, Ketua Vok Point Indonesia, Louis Mario Pakaila, Ketua PMKIT, Djasarmen Purba SH, Ketua MUKI, Brigjen TNI Harsanto Adi MM., M.Th., Fredrik J. Pinakunary SE., SH., Ketua Umum MUKI. Hingga diakhir dengan acara pembacaan Pesan Moral Kebijakan dan Harapamn oleh Prof.Dr. KH. Nasaruddin Umar MA., bahwa Pesan Moral Kebijakan dan Harapan menyerukan yang pertama untuk melakukan intropeksi serrta mawas diri terhadap berbagai tanda-tanda alam yang terus terjadi, mulai dari pandemic Copid-19 dan berbagai bencana alam, peperangan dan lain sebagainya. Kedua, dalam tatanan berbangsa dan bernegara serta bermasyarakat agar senantiasa mengedepankan etika, sopan santun dalam bertutur kata, sebagai ciri khas dari bangsa yang berbudaya.
Ketiga adalah, untuk para pemimpin bangsa supaya berprilaku bijak dan dapat selalu menggunakan hati Nurani dalam menyelesaikan berbagai masalah. Dan yang terakhir, bahwa semua pihak hendaknya dapat selalu mengedepankan semangat untuk membangun secara bersama-sama guna memajukan segenap warga masyarakat di berbagai bidang kehidupan.
Pesan moral kebijakan serta harapan yang ditanda tangani oleh Pro. Dr.KH. Nasaruddin Umar MA., selaku Imam Besar Masjid Istiqlal, Romo Antonius Suryadi Pr, selaku Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan Keuskuoan Agung, Jakarta., Bhikhu Dammasubbho Mahathera, Sesepuh Sangha Theravada Indonesia., dan Ida Rsi Wisesanatha, sesepuh Spiritual Hindu Bali., sera Eko Sriyanto Galgendu, Wali Spiritual Nusantara, yang juga mengharapkan agara pesan dan harapan ini tercapai dengan berpedoman pada ajaran keafrifan dari Ki. Hajar Dewantoro yang mengatakan bahwa Ing Ngarso Sung Tulodo (bahwa jika berada di depan sebagai pemimpin) hendaknya dapat memberikan contoh serta perilaku yang baik dan bijaksana.
Pesan dan ajaran moral dari Ki. Hajar Dewantoro itu mengingatkan pada ungkapannya tentang Ing Madyo Mbangun Karso, yang artinya bila berada di tengah hendaknya dapat ikut membangun atau memperkuat serta ikut mengembangkan kebijakan yang sudah dicontohkan para pemimpin yang berada di depan. Demikian pula dengan kandungan makna dari Tut Wuri Handayani, artinya bila berada di bagian belakang harus mampu dan ikut meneruskan kebijakan yang telah digariskan guna saling memperkuat dengan cara memberikan dukungan.
Pesan moral kebijakan dan harapan pada masa depan ini akan menjadi dokumen penting sejak ditetapkan dan dikeluarkan di Jakarta, sejak tanggal 11 Maret 2022 yang akan menjadi bagia dari tonggak sejarah gerakan kebangkitan kesadaran dan pemahaman spiritual bagi bangsa dan negara Indonesia dalam menyongsong perdabadan baru manusia di bumi memasuki siklus perubahan setiap tujuh abad babak keempat seperti yang sedang berlangsung sekarang, yaitu perlihan memasuki abad ke-21.
Siklus perubahan setiap tujuh abad babak keempat sekarang ini, sedang terus berproses di dunia bagian Timur, karena memang gerakan kesadaran kebangkitan dan pemahaman spiritual dapat dipastikan tidak akan muncul dari dunia bagian Barat. Sebab semua potensi sefrta segenap warisan leluhur pada masa lalu itu telah menjadi energi penggerak dari gerkan kebangkitan kesadaran dan pemahaman spiritual bangsa Indonesia itu sungguh ada – dan hanya dimiliki oleh bangsa-bangsa Timur – bukan bangsa Barat. Khususnya dari bumi Nusantara yang telah menjadi Indonesia seperti yang ada sekarang.
Begitulah, potensi spiritual bangsa-bangsa Nusantara yang memiliki keberagaman suku bangsa, adat istiadat serta agama hingga kekayaan dan potensi alamnya dengan segenap kearifan lokal yang sungguh menakjubkan. Terutama untuk potensi dan nilai-nilai spiritual yang sungguh berlimpahan seperti termuat dalam adat istiadat, budaya serta filsafat maupun keberagamanan agama yang berasal dari langit. Karena kedekatan dari orientasi keagamaan itu relative lebih dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana yang tercantum dalam falsafat bangsa dan negara Indonesia, yaitu Pancasila.
Karenanya, tidaklah berlebih bahwa gerakan kebangkitan kesadaran dan pemahaman spiritual yang sedang berproses sekarang ini akan segera mucul dari dunia belahan Timur, seperti yang diyakini GMRI yang dipimpin dengan segenap optimismenhya Eko Sriyanto Galgendu, yang sangat yakin dan percaya bahwa wali-wali spiritual sudah mulai menunjukkan putik-putik bunganya yang terus berkembang di negeri kita, Indonesia.Jacob Ereste
Jakarta, 11 Maret 2022

Related Posts: