|
Ketua PD Makassar Pastor Louis Mario Pakaila yang ke 65 tahun bertempat di GKRI Diaspora Thamrin City Jakarta Pusat |
REFORMATANEWS.COM, Jakarta - Dalam acara perayaan Natal Tahun baru 2020 sekaligus memperingati Ulang Tahun Persekutuan Doa Makassar (PD Makassar) yang ke 20 tahun dan memperingati HUT Ketua PD Makassar Pastor Louis Mario Pakaila yang ke 65 tahun bertempat di GKRI Diaspora Thamrin City Jakarta Pusat.Ibadah pengucapan syukur dilaksanakan pada pada Jumat petang (24/01/2020) Ps.Louis Mario Pakaila memberikan kesaksiannya antara lain belum lama ini terserang penyakit yang belum diketahuinya "Badan saya menggigil, kedinginan tapi kesakitan, sakitnya bukan main lantas sopir saya membawa saya ke ICU saya sempat berpikir nyawa saya hampir hilang, diperiksa berjam-jam, tapi semua organ tubuh saya berfungsi dengan baik banyak orang berpikir jangan-jangan saya tertular virus corona dari Cina, saya terus berdoa, jangan ambil nyawa saya Tuhan bagaimana nasib mahasiswa/i STT Agathos jika saya tidak ada karena mereka semuanya disubsidi dan saya berkewajiban membiayai mereka. Puji Tuhan dokter menyatakan saya sehat dan boleh segera pulang, saya mendapat banyak mujizat dan berkat dalam pelayan, sakit apapun yang kita terima serahkan pada Yesus " terang Louis Pakaila dalam kesaksiannya.
SEKOLAH THEOLOGIA TERPADU AGATHOS (STT AGATHOS) berdomisili di Jalan Duta raya no 17 B dan C Kel. Kepa Duri Kec. Kebun Jeruk, Jakarta Barat, DKI Jakarta Indonesia. Mahasiswa/i tidak dipungut biaya pendidikan dan Jumat (24/01/2020)
|
Pastor Louis Mario Pakaila dan Mahasiswa/i STT Agathos |
Ibadah perayaan berjalan dengan hikmat, penuh dengan sukacita puji pujian dengan iringin musik bergenre Jazz Gospel, dihadiri sekitar 100 orang anggota PD Makassar dan para undangan.
Sebuah kesaksian pujian berjudul ”Mary's Boy Child" membuka ibadah. Kesaksian yang dipopulerkan oleh Boney M, pada tahun 1978 itu, dibawakan oleh dengan iringan musik gospel. Dengan segera, pujian tersebut membangkitkan semangat dan rasa sukacita dari para hamba Tuhan yang hadir. Renungan natal lalu dibawakan oleh Pdt. Yosua Amriadji. Dirinya lalu membuka renungan dari kitab 1 Yohanes 1.
Salah satu poin yang diuraikan oleh Yosua tentang bagaimana mengendalikan diri sebagai tujuan dari kehidupan para orang percaya.
Menurutnya umat Kristen harus meneladani cara hidup Yesus, salah satunya melalui penguasaan diri sendiri untuk tidak diperbudak oleh hal-hal duniawi dan kemauan untuk memberi diri, maka barulah dirinya akan memperoleh keselamatan.
"Kalau kita mau hidup seperti Yesus maka caranya cuma satu, kita harus memberi diri dan hidup berdasarkan oleh firman Tuhan," ujar Yosua.
Dirinya lalu mengingatkan bagaimana kuasa kegelapan rindu agar umat manusia jatuh ke dalam dosa dan menjauhi pertobatan. Menurutnya, doa dan pelayanan saja tidak cukup untuk membuat seseorang lepas dari intaian ataupun belenggu kuasa gelap. Menurutnya, cara yang paling ditakuti oleh kuasa kegelapan adalah ketika manusia mau memberi diri bagi Tuhan.
"Setan tidak takut kalau saudara berdoa ataupun melayani. Tapi setan takut kalau saudara semua memberi diri bagi Tuhan dan mau agar hidup saudara dikendalikan oleh Allah. Jadi mulai dari hari ini mari kita belajar, sampai di mana saudara mau agar Tuhan mengatur hidup saudara," imbuhnya.
Usai ibadah, persembahan pujian juga dibawakan oleh tokoh Betawi Bermazmur, Pdt. Junaedi Salat beserta dengan sang istri.
Pujian yang dibawakan Junaedi Salat, dilanjutkan dengan prosesi malam kudus. Sejumlah perwakilan tokoh PD Makassar yang hadir diminta untuk maju dan menyalakan lilin, dengan diiringi lagu "Malam Kudus".
Rally puji-pujian satu demi satu dibawakan di ibadah syukur natal, tahun baru dan HUT PD Makassar. Salah satunya dibawakan juga oleh perwakilan mahasiswa dari STT Agathos, Jakarta.
Sebelum persembahan pujian dibawakan, Ketua PD Makassar, Ps. Louis Pakaila sempat menjelaskan secara singkat soal visi dan misi dari PD Makassar, yang tidak hanya terpanggil untuk melayani, namun juga mengkader para generasi muda untuk ikut dalam dunia pelayanan.
"PD Makassar bukan hanya melayani saja, tapi juga mencipta para pelayan-pelayan Tuhan. Karena kami-kami ini sudah usia lanjut dan harus mengkader para pelayan-pelayan muda. Jadi mahasiswa ini kami seleksi dari Indonesia bagian Timur, tinggal dan kuliah di sini secara gratis. Semua yang bayar adalah Tuhan Yesus," ujar Louis Pakaila.
Ibadah syukur yang sekaligus menjadi pembuka kegiatan PD Makassar di tahun 2020 ini semakin dilengkapi dengan rasa sukacita dari berulangtahunnya Ps. Louis Pakaila. Louis diminta untuk tampil ke muka hadirin dan memotong kue ulang tahun dari usianya yang ke-65.
PD Makassar merupakan persekutan doa yang berdiri sejak tahun 2000 lalu. Persekutuan ini giat mengadakan pelayanan dan doa bersama, serta membagikan kesaksian dari para anggotanya di banyak daerah di Indonesia, hingga ke luar negeri. Pada tahun 2019 silam misalnya, PD Makassar ikut membagikan kesaksian dan melayani umat Kristen lintas negara yang ada di benua Eropa.
Related Posts: