REFORMATANEWS.COM, Jakarta - Memasuki tahun politik, organisasi senior Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia akan tetap berdiri sebagai institusi pelayanan yang berfokus membesarkan potensi kader-kader Kristiani, dan tidak akan berdiri di atas kepentingan kelompok atau golongan tertentu.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum Pengurus Nasional Perkumpulan Senior Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PNPS GMKI) Febry Calvin Tetelepta pada Ibadah dan Perayaan Natal Senior GMKI di Gereja Toraja Tongkonan, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat, 13 Januari 2023.
“Kita tidak akan menggadaikan organisasi PNPS dalam bentuk apapun, dan kepada siapapun. Sebagai rumah besar, kita akan bergandengtangan agar tidak ada satu pun kader-kader kita yang tercecer pada proses politik ke depan,” tegas Febry.
Febry mengingatkan, tahun 2023 bukan tahun yang mudah. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan sepertiga negara di dunia akan mengalami krisis, baik itu krisis pangan, energi, maupun finansial. Saat ini saja, sudah ada 16 negara menjadi pasien IMF dan 36 negara lain masuk antrean.
“Mengingat krisis yang terjadi pada 1998, bukan tak mungkin Indonesia kena dampaknya. Apalagi kita memasuki tahun politik, tahun pemilu, yang menarik energi sangat besar bangsa ini,” kata pria yang menjabat Deputi I Kepala Staf Kepresidenan.
Untuk itu, Febry menegaskan, pembangunan yang dilakukan pemerintahan saat ini sehingga membuat kondisi Indonsia sudah berada pada kondisi ‘on the track’ harus dilanjutkan.
“Meminjam istilah Presiden Jokowi, kita harus membajak krisis ini untuk melakukan lompatan besar kemajuan. Kita letakkan posisi kita dengan semangat bersamaan melalui tahun-tahun yang tidak gampang,” kata Febry.
Ibadah Natal dilayani Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Pendeta Jacklevyn Frits Manuputty yang menekankan empat hal pada tema Natal nasional, “Maka Pulanglah Mereka melalui Jalan Lain.” (Matius 2:12b).
“Kita harus punya kepekaan, ketaatan, ketahanan, dan berujung pada kesaksian. Jadi channel kehadiran Kristus bagi orang lain,” kata Pendeta Jacky.
Diuraikan, yang dimaksud ‘jalan lain’ juga berarti perubahan. Suatu hal yang cenderung dihindari olah mereka di ‘comfort zone’ alias zona nyaman. “Hari-hari ini diksi perubahan adalah keniscayaan. Lompatan perubahan terjadi begitu cepat, terutama di dunia teknologi dan informasi. Bagaimana orang Kristen merespon dinamika perubahan ini?” kata Jacky.
Ia menjelaskan, umat Kristiani sebaiknya tidak mengasimilasi diri dengan perubahan, sehingga menjadi sama dengan dunia. Sebaliknya, anak-anak Tuhan sebaiknya juga tidak mengisolasi atau menarik diri sehingga menjadi fosil tertinggal perubahan.
“Roma 12: 2 mengingatkan agar kekristenan jangan asal berubah saja. Harus berdampak pada orang lain. Ingatlah bahwa Allah beresonansi dalam seluruh kehidupan kita. Apakah kita cukup peka merasakan getaran dan frekuensi kehadiran Allah itu?” tantangnya.
Ketua Umum terpilih GMKI 2022-2024 Jefri Gultom menekankan pentingnya kolaborasi untuk berjalan bersama membangun peradaban kasih. Ketika menguatnya kekerasan dan gangguan sosial lainnya, kita harus merajut kerukunan saat merebaknya sikap intoleransi, menumbuhkan kesederhanaan di tengah menjalarnya perilaku korupsi, menggemakan pertobatan ekologis di saat semakin maraknya kerusakan lingkungan hidup, menggalang persatuan dan kesatuan serta mengembangkan hidup berpolitik yang beretika jelang tahun politik dan pesta demokrasi 2024.
“Semoga perayaan Natal ini mampu melampaui kesalehan privat-ritual menjadi spiritualitas keterlibatan untuk merekatkan persahabatan, menghargai martabat sesama anak bangsa demi menghadapi tahun politik 2023 hingga jelang Pemilu 2024,” kata Jefri.
Ibadah dan Perayaan Natal digelar dengan kepanitiaan Senior GMKI dari lintas cabang dan lintas generasi, dipimpin Ketua Panitia Erick Tamalagi dan Sekretaris Julia Kadang. Acara ini dihadiri oleh kurang lebih 350 senior dari seluruh tanah air dan beberapa tokoh Senior GMKI antara lain hakim konstitusi Daniel Yusmic Foekh, Sekretaris Umum Lembaga Alkitab Indonesia Sigit Triyono, Sekretaris Umum PNPS GMKI Sahat Sinaga, aktivis buruh Rekson Silaban dan Timboel Siregar, Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow, Kepala Biro Papua PGI Ronald Tapilatu, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Theo Litaay, Komisaris PT MRT Jakarta William Sabandar, mantan Bupati Tana Toraja Utara Kalatiku Paembonan, Pendeta Liesje Sumampouw, Edward Tanari, Firman Jaya Daeli, dan senior-senior lain dari berbagai daerah. Hadir juga Santo mewakili Persatuan Alumni Pergerakan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan Robi Repi dari Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia(GMNI).
Acara dilayani oleh komunitas persekutuan tunanetra, Yayasan Elsafan dari Jakarta Timur.
0 Response to "Senior GMKI Hadapi Tahun Sulit dengan Semangat Kebersamaan*"
Posting Komentar