REFORMATANEWS.COM, Korea Selatan - Berbagai tantangan menghalangi pembangunan tatanan perdamaian global yang stabil dan relatif untuk abad ke-21. Peristiwa baru-baru ini terkait dengan penarikan AS dari Afghanistan menggarisbawahi fakta ini. Dari yang sangat penting bagi dinamika geopolitik zaman kita adalah krisis yang sedang berlangsung di Semenanjung Korea, yang berdampak pada Asia Timur dan seluruh dunia. Sementara upaya menuju perdamaian telah mencegah perang lain di Asia Timur Laut, potensi konflik tetap ada dan akan melibatkan AS, Tiongkok, Rusia, dan Jepang. Sudah waktunya untuk strategi baru untuk bergerak menuju rekonsiliasi dan kerja sama di Semenanjung Korea.
Think Tank 2022 adalah sebuah upaya global yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mewujudkan reunifikasi Semenanjung Korea, berikhtiar untuk membuat terobosan untuk perdamaian pada akhir 2022. “Think Tank 2022 adalah sebuah think tank virtual yang secara aktif mengumpulkan kearifan dan keahlian orang-orang di seluruh dunia yang ingin melihat perdamaian di Semenanjung Korea,” kata Dr. Thomas G. Walsh, ketua Universal Peace Federation (UPF). “Kami akan menjelajahi setiap kesempatan untuk menembus penghalang terhadap perdamaian abadi di kawasan yang bermasalah ini, yang telah terpecah selama hampir 70 tahun.”
“Sebagai orang Korea, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para ahli top dunia yang meluncurkan Think Tank 2022 untuk perdamaian di Semenanjung Korea,” kata mantan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. “Jaringan ini akan membuat perbedaan bagi perdamaian di Semenanjung Korea melalui persatuan internasional.”
“Rally of Hope – Think Tank 2022 yang disponsori oleh Universal Peace Federation (upf.org) akan disiarkan langsung dari Korea Selatan pada hari Minggu, 12 September 2021, pukul 07:30 Waktu Standar Jakarta. Acara ini dapat diakses melalui perangkat pintar apa pun, streaming langsung di platform media sosial di http://www.rallyofhope.us
Tema dari Rally of Hope – Think Tank 2022 adalah “Langkah Menuju Perdamaian di Asia: Fokus pada Rekonsiliasi dan Kerjasama di Semenanjung Korea.” Meskipun Perjanjian Gencatan Senjata mengakhiri permusuhan, Semenanjung Korea terus menjadi “pusat badai” bagi perdamaian dan keamanan di kawasan itu. Para pemimpin dunia akan berbicara tentang risiko dan peluang penyelesaian masalah di Semenanjung Korea dan langkah-langkah menuju perdamaian di Asia.”
PR & Media UPF Indonesia, Charles Pindo Rumapea, SH., CMP, menjelaskan bahwa “Rally of Hope Think Tank 2022” ini akan menghadirkan Pembicara Utama: Perdana Menteri Kerajaan Kamboja Hun Sen, Presiden Komisi Eropa José Manuel Barroso (2004-2014), Presiden Republik Filipina Gloria Macapagal Arroyo (2001-2010), Perdana Menteri Republik India H.D. Deve Gowda (1996-1997), dan Presiden Republik Serbia Nataša Mići (2002-2004). Pendiri UPF Hak Ja Han Moon akan memberikan pesan harapan khusus pada Pidato Pendiri. Beberapa Rally of Hope sebelumnya telah menyediakan platform bagi para ahli top untuk berbicara tentang masalah kompleks yang dihadapi planet kita, seperti: perubahan iklim, titik penting geopolitik, tantangan pandemi virus corona, menghormati veteran Perang Korea pada peringatan ke-70, peran keagamaan dalam pembangunan perdamaian, dan banyak lagi. Setiap orang dapat bergabung dengan melakukan registrasi melalui tautan: https://tinyurl.com/ROH7regIDN
President UPF Indonesia, Alfred Forno, menjelaskan bahwa Pendiri UPF Dr. Hak Ja Han Moon adalah inspirasi di balik Think Tank 2022. Dia dan mendiang suaminya, Rev. Dr. Sun Myung Moon, keduanya lahir di tempat yang sekarang disebut Korea Utara. Melihat damai di tanah air mereka adalah tujuan seumur hidup. Baik Ibu Moon dan suaminya menderita di Korea Utara—dia disiksa karena menyebarkan kabar baik dan sabagai gadis kecil Ibu Moon dulu dipaksa untuk mengungsi untuk keselamatannya ketika pecah Perang Korea. Terlepas dari beberapa dekade aktivitas mereka melawan komunisme di seluruh dunia, keluarga Moon kembali ke Korea Utara pada tahun 1991 dengan harapan untuk rekonsiliasi, dan mulai menanam benih reunifikasi setelah pertemuan yang sukses dengan Ketua Kim Il Sung.
“Sejak diluncurkan pada Rally of Hope ke-6, yang diadakan secara daring dengan jutaan peserta dari 193 negara, Think Tank 2022 telah mengadakan beberapa kegiatan untuk mengedepankan pemahaman tentang Korea dan mengeksplorasi tugas dan jalur untuk dialog, rekonsiliasi, dan kerja sama antar-Korea. Tema menyeluruhnya adalah bahwa tujuan jangka panjang dari reunifikasi harus berkembang di seputar inti dari cita-cita—interdependensi, kemakmuran bersama, dan nilai-nilai universal.” Terang Alfred Forno.
“Universal Peace Federation (UPF) adalah sebuah lembaga nirlaba pada ketentuan 501(c)(3) dan LSM dalam Status Konsultatif Umum dengan Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tujuh asosiasi utamanya yang mempelopori Think Tank 2022 adalah Dewan KTT Internasional untuk Perdamaian (ISCP) dan Asosiasi Internasional Ibu Negara untuk Perdamaian (IAFLP), Asosiasi Internasional Anggota Parlemen untuk Perdamaian (IAPP), Asosiasi Lintas Agama untuk Perdamaian dan Pembangunan (IAPD), Asosiasi Media Internasional untuk Perdamaian (IMAP), Asosiasi Internasional untuk Perdamaian dan Pembangunan Ekonomi (IAED), Asosiasi Internasional Akademisi untuk Perdamaian (IAAP), dan Asosiasi Internasional Seni dan Budaya untuk Perdamaian (IAACP).”
Media Contact:
PR & Media UPF Indonesia
Mr. Charles Pindo Rumapea, S.H., CMP
M: +62812-9881-0503
E: indonesia.prmedia@upf.org
0 Response to "Rally of Hope – Think Tank 2022 Langkah Menuju Perdamaian di Asia: Fokus pada Rekonsiliasi dan Kerjasama di Semenanjung Korea "
Posting Komentar