PERYATAAN SIKAP MAJELIS UMAT KRISTEN INDONESIA (MUKI) TENTANG TINDAKAN TERORIS DI LEMBATONGOAN, KABUPATEN SIGI, PROVINSI SULAWESI TENGAH


REFORMATANEWS.COM, Jakarta - Dukacita mendalam kembali terjadi lagi di bumi pertiwi, tindakan teror dan jeritan umat menggema dari Lembatongoan, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah dimana pembunuhan dan pembakaran rumah penduduk yang menelan korban jiwa 4 orang yang tidak bersalah meninggal dunia secara keji dan pembakaran rumah tempat tinggal yang juga digunakan sebagai tempat ibadah. Kejadian ini menimbulkan ketakutan dan kepanikan serta pengungsian dari masyarakat sekitar. Hal ini harus diantisipasi oleh aparat keamanan dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat setempat.
Memperhatikan kondisi dan situasi saat ini dan perlunya penanganan menyeluruh dalam kasus ini maka Dewan Pimpinan Pusat Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut:

1. Rasa duka mendalam dan turut berbelarasa atas kejadian dan tindakan yang tidak berprikemanusiaan dari orang tak bertanggung jawab yang menimpah anggota jemaat Gereja Bala Keselamatan.
2. Mengutuk dengan keras segala bentuk kekerasan, tindakan teror, pembunuhan dan pembakaran rumah penduduk yang dilakukan kelompok teroris di Lembatongoan, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.
3. Mendorong pemerintah untuk dapat menangani persoalan ini dengan cepat, secara transparan, profesional dan proposional sehingga kejadian teror seperti ini tidak terulang kembali.
4. Pemerintah dapat memberikan jaminan keamanan dan perlindungan serta kenyamanan bagi warga negara dan masyarakat Indonesia secara menyeluruh sehingga masyarakat dapat menjalankan kembali aktifitasnya sehari-hari tanpa ada kekhawatiran dan ketakutan.
5. Mengajak semua anggota dan simpatisan Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) dan elemen masyarakat dan umat Kristiani untuk bersikap tenang dan tidak terprovokasi pada berbagai berita-berita yang beredar di masyarakat dan juga memperhatikan sungguh-sungguh seruan dari pemerintah, organisasi kemasyarakatan, gereja dan atau organisasi keumatan lainnya yang memberikan kesejukan dan kedamaian dalam semua tindakan.

Kiranya Tuhan Yesus Kristus Yang Maha Pengasih dan penyayang tetap melindungi pemerintah, rakyat Indonesia dan segenap wilayah negara kesatuan republik Indonesia. 

Jakarta, 28 November 2020
Djasarmen Purba, SH (Ketum)., Pst. Drs. Mawardin Zega, MTh (Sekjen).

Kronologis perkara pembantain umat manusia tak bersalah

Empat orang dibunuh, di antaranya dipenggal dan satunya dibakar. Sebuah gereja berupa pos pelayanan dan enam rumah jemaat juga dibakar di Palu, Sulawesi Tengah.

Pelakunya orang tak dikenal (OTK), sementara para korban adalah anggota jemaat Pos Pelayanan Lewonu, Gereja Bala Keselamatan.

Peristiwa tragis itu persisnya terjadi di Desa Lemba Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (27/11/2020), sekitar pukul 08.00 Wita. Lokasi kejadian terpencil.

Peristiwa ini beredar sejak Jumat siang di aplikasi pesan WhatsApp dan telah terkonfirmasi, seperti dikutip dari situs media online lokal di Sulteng, Media Alkhairaat Online, Sabtu, 28 November 2029.


“Gedung gereja Pos Pelayanan Lewonu Lemba Tongoa dibakar habis. Enam unit rumah jemaat dibakar, dan empat orang jemaat meninggal,” kata Frits Kandori kepada Alkhairaat Online.

Frits Kandori menyampaikan belasungkawa kepada Keluarga Besar Gereja Bala Keselamatan (BK), khususnya keluarga korban pembunuhan oleh OTK di Lembantongoa.

“Kami mengutuk keras semua tindakan kekerasan brutal sehingga menimbulkan korban jiwa. Kami sangat mengharapkan perhatian yang sungguh-sungguh dan serius dari pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi Sulteng untuk bisa memberikan rasa aman dan damai bagi semua masyarakat,” kata Frits Kandori.

Sebagai umat kristiani, kata dia, pihaknya meminta kepada Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, untuk memberikan perhatian khusus mengenai hal ini, agar mereka bisa menyambut masa raya Natal dengan damai.

Kantor Berita Antara juga telah mengonfirmasi peristiwa tersebut kepada Sekretaris Desa Lemba Tongoa, Rifai.

Kata Rifai, keempat jenazah tersebut masih berada di lokasi kejadian dan belum di evakuasi.

“Dari informasi saya dapatkan ada empat orang. Itu mertua, anak, menantu,” katanya kepada Antara.

SultegNews menginformasikan bahwa Kapolres Sigi, AKBP Yoga Priyahutama bersama sejumlah personel telah datang ke lokasi kejadian.

Reformatanews.com mendapat info dan foto foto mengerikan pada Sabtu dinihari (28/11/20). Dibawah ini kami sampaikan foto yang sudah disamarkan sesuai kaidah pemberitaan agar pembaca bisa melihat objek perkara dengan jelas perbuatan manusia biadab tak bermoral.

Related Posts:

0 Response to "PERYATAAN SIKAP MAJELIS UMAT KRISTEN INDONESIA (MUKI) TENTANG TINDAKAN TERORIS DI LEMBATONGOAN, KABUPATEN SIGI, PROVINSI SULAWESI TENGAH "

Posting Komentar