Minahasa Gelar Konferensi Nasional FKUB Ke-VI, Bangun Toleransi Umat Beragama

REFORMATANEWS.COM, Jakarta,– Dengan mengambil tempat di Hotel Sutan Raja, Kabupaten Minahasa Utara, Konferensi Nasional ke VI Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) digelar pada hari Rabu tanggal 17 November 2021 yang lalu. Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, SE membuka acara tersebut secar simbolik dengan memukul tetengkoren pada acar yang menggunakan Convetion Hall Sutan Raja Hotel Maumbi Minahasa Utara.

Konferensi Nasional FKUB ini bertepatan dengan Pekan Kerukunan Nasional yang berlangsung sejak tanggal 17 sampai dengan 22 November 2021. Gubernur Dondokambey mengajak semua masyarakat untuk menciptakan kehidupan yang damai dan tenang. “Sangat diperlukan perwujudan berdamai dengan Tuhan, dengan Sesama, dengan diri sendiri dan dengan alam,' demikian ungkap Gubernur Dondokambey. "Ini semua akan menumbuhkan semangat persatuan. Dan kita lakukan karena Torang Samua Ciptaan Tuhan,” begitu lanjut Gubernur Dondokambey.

Acara yang dihadiri para piminan dan anggota FKUB se-Indonesia itu juga dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental Kementerian Pembangunan Manusia, Didik Suhardi. Didik mengimbau agar semua pemuka agama ikut berkontribusi dalam mewujudkan kerukunan iman. “Semua elemen pemuka agama ikut serta membenahi pola pikir dan perilaku setiap individu dalam memupuk kerukunan dan kebersamaan antara umat beragama," kata Didik. "Agar terwujud soliditas keberagamaan dan kedamaian di Indonesia,” tambahnya menekankan.

La Ode Ahmad yang mewakili Menteri Dalam Negeri berpesan agar Pemerintah Daerah terus meningkatkan toleransi dalam setiap kebijakan. Menghilangkan diskriminasi dalam pelayanan publik dan menerapkan hak-hak konstitusional secara merata bagi seluruh masyarakat. Konferensi yang dihadiri sekitar 1700an tokoh agama dari seluruh Indonesia ini bertugas untuk memikirkan bagaimana moderasi Beragama yang akan memperkuat dan merawat kerukunan dan toleransi.

Tokoh Kerukunan Umat beragama dari kalangan masyarakat Kristen, Pdt. Manuel Raintung berpendapat bahwa kegiatan ini harus bisa menyuarakan penegasan kepada seluruh elemen bangsa untuk sungguh-sungguh membangun gerakan cinta damai yg berimplikasi pada kehidupan sesama dan alam semesta. “Kita harus bertoleransi secara holistik, mencegah kerusakan kehidupan manusia dan alam," begitu ungkap pendeta yang juga Wakil Sekretaris FKUB Prov. DKI Jakarta. Hal ini menurutnya, menjadi tekanan pada peringatan hari toleransi internasional 2021, dengan menghargai alam untuk masa depan manusia.

"Isyu toleransi dan ekologi akan menyiapkan masa depan manusia," demikian papar Ketua II Majelis Sinode Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat. "Intinya, hidup ini harus menjauhi berbagai bentuk upaya kerusakan relasi sesama dan alam,” tegas Ketua Majelis Pertimbangan PGI DKI Jakarta. Ia juga mengingatkan bahwa saatnya para tokoh gereja dan sekaligus tokoh masyarakat untuk mengimplementasikan toleransi itu dengan banyak aktivitas dialog sosial dan dialog karya.

Ia juga mengajakan untuk meramaikan toleransi dengan partisipasi maksimal dalam bentuk kerjasama dan kolaborasi baik internal dan eksternal. Kegiatan Pekan Kerukunan Nasional 2021 akan mencanangkan kota Tomohon Minahasa sebagai Kota Toleransi. "Ini merupakan akta bukan hanya suara," kata Pdt. Raintung. Saraya berharap kota dan daerah lainnya juga bisa memperjuangkan tempatnya sebagai kota toleransi atau kota kerukunan.

Seperti yang diketahui, Kota Jakarta sudah memiliki berbagai kampung-kampung kerukunan. Gema kota dan kampung toleransi atau kerukunan harus juga diinisiasi oleh lembaga-lembaga keumatan agama yang tidak hanya FKUB, "Saat ini semua pihak harus siap dan berani menjadi pelaku damai," Demikian ujar Pdt. Raintung menutup pembicaraan.

Related Posts:

0 Response to "Minahasa Gelar Konferensi Nasional FKUB Ke-VI, Bangun Toleransi Umat Beragama"

Posting Komentar