Prof. James Tangkudung : Lockdown Partial dan Disiplin Diri Lawan Covid 19

  Prof.DR.dr. James Tangkudung Sportmadicin. 
REFORMATANEWS.com, Jakarta - Ketua umum Organisasi massa Forum Komunikasi Pancasila Prof. Dr. , dr. James Tangkudung, M.Pd., CPA, CPI, CPD. Memberikan pernyataan dan menanggapi pro kontra kebijakan Lockdown Nasional. 

Prof. James Tangkudung mendukung langkah yang diambil oleh Presiden RI Joko Widodo dalam usaha menangkal dan mencegah penularan virus Corona Covid-19 di Indonesia dengan tidak melakukan Lockdown atas seluruh  wilayah RI. Tidak melakukan seperti yang dilakukan kebanyakan negara lain yang melakukan hal tersebut melainkan secara parsial. 

Prof. James Tangkudung "Kami mendukung penuh yang dilakukan Presiden Jokowi. Kami patuh pada pimpinan tertinggi karena pimpinan itu kan amanah dari yang Maha Kuasa. Presiden Jokowi punya kapasitas untuk itu dan sudah punya orang orang nya. FKKP mendukung beliau apa sih masalah sebenarnya. Permasalahannya cuma satu bagaimana menyelamatkan bangsa Indonesia dalam menghadapi serangan musuh yang tidak kelihatan dalam hal ini kuman. Dalam hal ini kita sebut virus Covid 19. Corona virus yang muncul tahun 2019 hampir sama dengan SARS dan lainnya perbedaannya corona mempunyai tanduk tanduk seperti mahkota, nah tanduk tanduk ini sangat infektif sangat agresif. Nah itu semua memerlukan disiplin hidup sehat prilaku sehat. Lalu arti Lockdown itu adalah mengunci dari dalam. Apakah Indonesia perlu di Lockdown, seperti di Cina yang di Lockdown hanya propinsi Wuhan saja propinsi lain tidak. Apakah suatu negara perlu ditutup gara-gara prilaku manusianya. Yang perlu saat ini adalah self isolasi, sosial distancing artinya jaga jarak, jadi buat apa kita melockdown seluruh Indonesia sedangkan penyebabnya dari prillaku masing masing kok. Sebenarnya pemerintah DKI Jakarta sudah melakukan lockdown kok, misalnya untuk pertemuan pertemuan orang banyak ditiadakan seperti ibadah, tempat pertemuan besar. 

Lebih lanjut Prof. James Tangkudung mengatakan "Tujuannya supaya manusia tidak kontak aktif, contohnya melockdown tempat ibadah tapi apakah yang tidak kegereja? tapi masih ada kan, demikian juga masih ada juga kan yang pergi ke Mesjid, tapi apakah ada yang bisa melarang saudara saya mengatakan hidup mati itu ada ditangan Allah. Oleh sebab itu kita harus membuat swat analisis apa masalah sebenarnya yaitu mengurangi penularan segitiga itu. Ada virus, ada hewan, ada manusia. Jadi antara manusia yang sudah kena virus dengan manusia yang belum kena virus harus dipisahkan. Prilaku manusianya yang harus disiplin, taat hukum. Cina kalau macam macam ditangkap sedangkan di Indonesia tidak mungkin. Oleh sebab itu apa yang sudah dilakukan seperti di DKI Jakarta yah DKI saja seperti wilayah yang sudah di mapping seperti Jakarta Selatan sudah red zone, Jakarta Timur red zone, Jakarta Utara red zone tapi wilayah lain belum red itu perlu penanganan khusus.
Jadi total lockdown seluruh negara saya tidak setuju, melainkan lockdown parsial saja, yang penting prilaku manusianya harus disiplin" terang Prof. 

Menanggapi mengapa harus 14 hari diisolasi "Penjelasan kenapa harus 14 hari masa isolasi diri demi mencegah memutus penularan virus Corona Covid-19 seperti yang di sarankan oleh WHO dan pemerintah RI kepada seluruh masyarakat Indonesia" papar Prof.DR.dr. James Tangkudung Sportmadicin. MPd. Mantan dokter Tim Nasional PSSI 1986 - 1997  sampai saat ini masih aktif mengajar di UNJ dan aktif sebagai Majelis Jemaat GPIB Pondok Indah di Jakarta Selatan. 

Satu lagi kuncinyamenurut Prof. Tangkudung "Berdoa dengan tenang di dirumah pikirkankan hal hal yang positif biarkan kekuatan pikiran Anda mengaktifkan sel sel tubuh untuk melawan virus Corona" tutupnya.

Related Posts:

0 Response to "Prof. James Tangkudung : Lockdown Partial dan Disiplin Diri Lawan Covid 19"

Posting Komentar