Dari Kaki Gunung Muria, Bupati Jepara Berikan Pesan Kebudayaan dan Persatuan


REFORMATANEWS.COM, Jepara - Tulisan ini dimulai dari kaki Muria, saat pertama kaki menginjak di Candi Angin, salah satu situs cagar budaya yang ada di salah satu daerah Jepara. Tepatnya di puncak kaki Gunung Muria, Desa Tempur Kecamatan Keling. 

Pada Jumat, 1 April 2022, Bupati Jepara Dian Kristiandi bersama rombongan melakukan pendakian ke puncak kaki Gunung Muria. Perjalanan yang membutuhkan waktu kurang lebih dua jam menggunakan motor dan ditambah jalan kaki. 

Sepintas, perjalanan yang dilakukan politisi PDI Perjuangan itu tidak ada sesuatu yang penting. Sebab setelah tiba di Candi Angin, dirinya bersama rombongan yang terdiri dari warga setempat, ASN, TNI terlihat hanya ngobrol biasa. 

Selama berlangsung satu jam lebih, obrolan yang berlangsung tetap biasa-biasa saja, tidak mengarah pada pembangunan Jepara maupun pada hal lain. 
Ternyata yang direncanakan pria kelahiran Mlonggo itu sangat luar biasa. Mas Andi, sapaan kesehariannya, ternyata sengaja membawa bendera yang ditancapkan di puncak kaki Muria, dekat Candi Angin. 

Penancapan bendera merah putih di sekitar Candi Angin itu sebagai perwujudan dari kecintaannya pada Jepara dan nusantara yang memiliki ragam budaya. 

Dari kaki puncak Gunung Muria, Mas Andi memberikan pesan pada khalayak bahwa di puncak Gunung Muria ada jejak sejarah pertiwi, yaitu Candi Angin serpihan sejarah nusantara yang sudah ditetapkan menjadi cagar budaya. 

Dirinya mengajak masyarakat Jepara agar merawat sejarah pertiwi seperti Candi Angin. Selain itu, Mas Andi juga mengajak seluruh elemen masyarakat agar selalu meneguhkan kerukunan, kebersamaan di tengah kehidupan yang beragam. 

"Kami menelusuri kaki Gunung Muria ini untuk menelusuri sejarah pertiwi. Kami ingin menyampaikan pesan bahwa Candi Angin ini merupakan cagar budaya yang harus dirawat dan dijaga," kata Mas Andi, berpesan. 

Penelusuran Candi Angin ke puncak kaki Gunung Muria juga sebagai bukti kecintaan pada alam. Kata Mas Andi, pendakian ini sebagai bagian dari perenungan untuk kemakmuran rakyat Jepara. 

Rahman, juru pelihara situs Candi Angin menuturkan, Candi tersebut merupakan tempat Dewa Siwa yang menjadi tempat pemujaan para leluhur, yakni Ratu Shima. 

Berdasarkan arkeologi, ungkapnya, Candi Angin adalah peninggalan Majapahit abad 13-14 masehi. 

Candi Angin oleh sebagian warga dijadikan tempat semidi atau berdoa. Pada bulan Apit, warga mendatangi Candi Angin pada umat Paing. Sedekah bumi sendiri digelar tepat pada Jumat Wange,

"Yang dilakukan warga berdoa bersama mendoakan leluhur dan manganan (makan bareng yang ada di lokasi atau hajatan). 

Sedangkan Candi Bubrah yang lokasi berada di bawah Candi Angin, berdasarkan cerita rakyat secara turun temurun merupakan tempat padepokan Kendali Sodo, anoman/kerah putih, resih wigotoyoso.

Related Posts:

0 Response to "Dari Kaki Gunung Muria, Bupati Jepara Berikan Pesan Kebudayaan dan Persatuan"

Posting Komentar